Pabrik Makanan Tercangih di Bumi



Klorofil satu-satunya “pabrik” makanan dimuka bumi yang mampu mengubah energi matahari, karbon dioksida dan air menjadi makanan bagi manusia dan hewan, secanggih apapun teknologi yang digunakan ia tidak akan mampu menyaingi klorofil. Klorofil jika terkena sinar matahari pada siang hari akan berubah menjadi semacam “reaktor” besar bagi panas/energi matahari dengan cara mengolah kandungan air dalam daun hingga berubah menjadi oksigen yang dilepaskan ke udara dan air serta menghasilkan glukosa berupa fosfogliseraldehid. Proses tersebut dinamakan fotosintesis. Sudah banyak percobaan yang dilakukan oleh para ahli sains untuk membuktikan proses fotosintesis. Salah satu diantanya adalah percobaan yang dilakukan pada tahun 1822 oleh Engelmann yang berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor utama yang harus ada dalam proses fotosintesis.

Fotosintesis merupakan sumber kehidupan karena menghasilkan makanan bagi seluruh makhluk hidup. Daun mengambil karbon dioksida dari udara dan mendapat air dan zat mineral yang diserap akar dari dalam tanah. Setelah itu dengan bantuan cahaya matahari, ia memproduksi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri.

Dedaunan  yang ada disebatang pohon mampu memproduksi satu kilogram makanan dalam satu jam. Produksi makanan itu berubah pada malam hari menjadi produksi gula untuk dikonsumsi oleh tumbuhan itu sendiri atau disimpan menjadi makanan cadangan dibatang atau di buahnya.
Dedaunan juga mengeluarkan oksigen ke udara untuk keperluan manusia dan hewan bernapas. Setelah matahari terbenam, dedaunan sebaliknya mengeluar karbon dioksida dan menghirup oksigen dari udara. 

Apabila kita telusuri dari segi keislaman tentang klorofil di dalam firman Allah surat al-An’am ayat 99, 

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya: “Dialah yang merupakan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematanganya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang beriman.”
Ayat diatas menunjukan zat hijau daun dalam tumbuhan (klorofil) dapat mengeluarkan biji-bijian, buah, dan hasil-hasil lainnya. Material hijau itu juga mampu mengubah tanah yang tandus menjadi “hidup” kembali. Dan karena itulah material yang semula tak hidup dapat berubah menjadi material yang berguna bagi para makhluk hidup lainnya.

Dari proses fotosintesis, tumbuhan dapat memproduksi makanan dari berbagai ragam bahan dan bahkan bisa menyimpannya di beberapa tempat, seperti pada buah yang ada di dahan pohon. Misalnya buah jeruk dan apel, atau pada buah dalam bentuk tandan seperti pisang dan kurma, atau pada buah yang ada ditumbuhan menjalar seperti semangka. Maka dari itu, banyak manfaat yang dapat kita ambil dari tumbuhan. Sehingga penting bagi kita untuk merawat dan tidak merusak tumbuhan yang ada disekitar kita.

Rahmadhini Istiqomah Al-Wahdah. Alumni 2014
Sumber: Sains dalam Al-Quran (Dr. Nadiyah Thayyarah)





0 komentar: