Pewaris Terbesar Bagi Anak



Pernahkah kita membayangkan siapa pewaris karakter terbesar bagi tubuh kita? Kemungkinan banyak orang pernah berfikir demikian, tetapi belum mengetahui jawabannya. Teori-teori terdahulu menyebutkan karakteristik dan sifat-sifat bawaan seorang anak diwariskan dari ibu dan ayahnya dalam proporsi 50 : 50, yang berarti ayah dan ibu mewariskan karakter pada anaknya dalam jumlah yang sama.
Lalu bagaimana fakta menurut ilmu biologi sekarang yang sudah berkembang pesat dari zaman dahulu? Penelitian biologi molekuler terbaru mencoba menjawab permasalahan pewarisan sifat anak dari ayah dan ibunya. Penelitian biologi molekuler terbaru menemukan bahwa seorang ibu mewariskan 75% unsur genetik kepada anaknya, sedangkan ayah hanya 25%. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan dan kesolehan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat baik, kecerdasan dan kesolehan ibunya. Hadist yang pernah disabdakan Rasulullah SAW, ternyata  memiliki kesesuaian dengan fakta ini. Ketika seorang sahabat bertanya mana yang harus diprioritaskan seorang anak, apakah ibunya atau ayahnya, beliau pun menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu … lalu bapakmu”. Proporsinya tiga berbanding satu (75 : 25).
Mari kita lihat lebih jauh lagi tentang permasalahan ini. Di dalam sel-sel manusia terdapat sebuah organel yang memiliki fungsi sangat penting dan strategis, bernama mitokondria. Organel tersebut berbentuk bulat lonjong dan berongga, selaputnya terdiri atas dua lapis membran. Membran dalam bertonjolan ke dalam rongga (matriks) dan mengandung banyak enzim pernapasan. Tugas utama mitokondria adalah memproduksi bahan kimia tubuh bernama ATP (adenosine triphosphat). Energi yang dihasilkan dari reaksi ATP inilah yang kemudian menjadi sumber energi bagi manusia.
Mitokondria bersifat semiotonom karena 40% kebutuhan protein dan enzim dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria adalah salah satu bagian sel yang memiliki DNA sendiri, selebihnya gen dihasilkan di inti sel. Maka ini sangatlah menarik, mitokondria hanya diwariskan oleh ibu, tidak oeh ayah. Mengapa demikian? Karena mitokondria berasal dari sel telur bukan dari sel sperma. Itulah sebabnya, invertasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%.
Kita dapat menyebutnya sebagai “organel cinta” seorang ibu yang menghubungkan kita dengan Allah dan alam semesta. Tanpa kehadiran mitokondria, hidup menjadi hampa, tidak ada energi yang mampu menggelorakan semangat. Tanpa mitokondria, kita tidak dapat melihat, mendengar, hingga akhirnya tidak bisa membaca, mencerna dan merasa.
Maka dari itu, janganlah kita heran mengapa kontak batin antara ibu dan anaknya sangat kuat dan intens. Jarak sejauh apapun tidak bisa menghalangi sensitivitas hati seorang ibu kepada anaknya. Hal ini menunjukan adanya energi cinta yang menembus dimensi. Teori superstring yang kita ambil dari ilmu fisika bisa sedikit memperjelas hal ini. Para ilmuan di MIT, yang tergabung dalam kelompok 18, menemukan sebuah supersimetri, yaitu sebuah persamaan matematika yang menciptakan ruang di alam semesta terdiri atas 57 bentuk dalam 248 dimensi. Konsep supersimetri menyebutkan, andai dunia ini dibagi-bagi menjadi bentuk apapun, sebenarya hanya ada satu titik yang melingkupinya. Artinya, ilmu pegetahuan menemukan bahwa jarak itu tidak bisa membatasi jiwa dan ruh yang bersemayam dalam satu titik yang sama.
Jika kita menggunakan konsep ini, dimana pun berada, hati seorang obu selalu berada di titik yang sama. Itulah sebabnya, apa yang dirasakan anak dan apa yang dirasakan ibu, bioelekriknya berada pada titik yang sama. Mitokondrianya berada dalam posisi yang sama sehingga titik pertemuannya pun sama. Dengan kata lain, perasaan seorang ibu kepada anaknya bagaikan perasaan dia terhadap dirinya sendiri.

Sumber: The Secret of Mother, Tauhid Nur Azhar dan Eman Sulaema
Oleh Rahmadhini Istiqomah Al-Wahidah

Mengurai Kenangan ; Suatu Pagi di Pondok Tercinta


Seperti biasa, pagi hari para santri harus siap-siap untuk beraktifitas di pondok pesantren, Pondok Pesantren Maj’maul Anhar yang lebih masyhur dengan nama singkatan PPMA. PPMA sebuah nama yang disematkan kepada pondok kami baik oleh santri, alumni atau kalayak masyarakat umum. Pesantren yang terletak didekat jantung kota Cibinong, ibu kota kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempat yang strategis dengan pusat pemerintahan ; kelurahan, kecamatan sampai pemerintah daerah. Bahkan yang lebih spesial, pesantren ini berdiri di dekat MAN Cibinong, sekolah tingkat SLTA yang mendapat pelajaran tambahan plus seperti ilmu ushuludin, syari’ah islam, sampai cara menulis khat atau cara menulis tulisan arab.

“Bangun-bangun, ayo tahajud tahajud!!!”, suara santri yang rajin layaknya aktifis mahasiswa yang sedang berorasi didepan gedung DPR ibukota Jakarta. Tahajud adalah ibadah sunah yang didirikan selepas terjaga dari istirahat malam. Ibadah ini amat sangat dianjurkan oleh pak kyai, tidak aneh ketika santri yang rajin akan mendapat posisi khusus dihati kyai. Satu demi satu para santri bangun dari tidur lelapnya, ada santri yang berdiri tegak khusu menghadap rabnya, ada juga di pojok kamar tamu yang lagi membaca kalam-kalam ilahi dengan suara yang merdu, ada juga yang lagi mandi, ada yang siap-siap sahur kedapur dan juga ada yang menghafal bait-bait imrithy, kitab nahwu penomenal yang amat indah tatkala dilantunkan terlepas dari isinya yang ringkas dan lengkap.

Waktu menunjukan pukul 04.25 wib, itu artinya waktu fajar shodiq telah terbit dan sudah masuk waktu shalat Shubuh. Seorang santri berdiri mengahap kiblat seraya mengumandangkan adzan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar...”, lantunan suara merdu dengan nada suara yang menenangkan bagi sebagian santri suara ini terasa mersap relung hati dan terasa amat menggetarkan, “Laa ilaha illaah”, tanda akhir lantunan adzan yang amat menggugah. Iringan santri berdatangan dari bawah tangga menuju majelis, majelis yang dijadikan tempat serbaguna seperti shalat jama’ah, pengajian bulanan dan rutinitas pesantren seperti rapat, diskusi dan pengajian ala santri.

Dari arah barat daya, satu demi satu santri putri beriringan menuju majelis melewati jembatan yang menghubungkan gedung santri putri dan majelis untuk menunaikan ibadah shalat, sebagian santri berdiri mendirikan shalat sunah fajar. Shalat akan dimulai ketika pak kyai telah memberikan aba-aba kepada santri untuk melantunkan iqamah, sebuah suasana damai  yang akan dirindukan oleh para santri yang telah menyelesaikan masa pesantrennya di pondokitu, PPMA tercinta. “Alhamdulillahi alladzi qod waffaqo lililmi khoiri kholqihi wa littuqoo”, syair bait imrithy yang dilantunkan dikelas Ummar Ibn Khattab. Suasana terasa damai dan indah, para santri duduk mengahadap kearah para ustadz sambil memegang kitab yang dilantunkan. Lantunan sya’ir berhenti dan itu tandanya kegiatan dars atau belajar mengajar di Shubuh hari dimulai.

“Arkanul islami khomsatun, arkanul islami adapun rukun-rukun islam, khomsatun itu ada lima” salah satu ustadz dengan sigap dihadapan para santri memberikan pengajaran dalam kitab safinatu annaja. Para santri dengan khusu menggoreskan penanya dengan penuh ketelatenan kepada kitab yang berada dihadapan mereka. Pengajian di pondok ini pada umumnya menggunakan metode bandongan yaitu metode berhadapan ustadz dengan santri, dimana pengajian sepenuhnya dikendalikan oleh ustadz, ustadz membaca, menerjemahkan, mengulas dan menerangkan materi yang disajikan dihadapan para santri, sesekali ustadz menugaskan santri untuk membaca kitab yang telah diterjemahkannya. Jam menunjukan pukul 06.00 wib para santri membaca  “subhanaka allahumma wabihamdika astagfiruka waatubu ilaik”, do'a yang dilantunkan para santri diakhir pengajian. Ustadz pamit dan para santi pun membubarkan diri dari pengajian.


Bumi Kinanah, 17 Mei 2016

Fathi Amrullah



Pabrik Makanan Tercangih di Bumi



Klorofil satu-satunya “pabrik” makanan dimuka bumi yang mampu mengubah energi matahari, karbon dioksida dan air menjadi makanan bagi manusia dan hewan, secanggih apapun teknologi yang digunakan ia tidak akan mampu menyaingi klorofil. Klorofil jika terkena sinar matahari pada siang hari akan berubah menjadi semacam “reaktor” besar bagi panas/energi matahari dengan cara mengolah kandungan air dalam daun hingga berubah menjadi oksigen yang dilepaskan ke udara dan air serta menghasilkan glukosa berupa fosfogliseraldehid. Proses tersebut dinamakan fotosintesis. Sudah banyak percobaan yang dilakukan oleh para ahli sains untuk membuktikan proses fotosintesis. Salah satu diantanya adalah percobaan yang dilakukan pada tahun 1822 oleh Engelmann yang berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor utama yang harus ada dalam proses fotosintesis.

Fotosintesis merupakan sumber kehidupan karena menghasilkan makanan bagi seluruh makhluk hidup. Daun mengambil karbon dioksida dari udara dan mendapat air dan zat mineral yang diserap akar dari dalam tanah. Setelah itu dengan bantuan cahaya matahari, ia memproduksi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri.

Dedaunan  yang ada disebatang pohon mampu memproduksi satu kilogram makanan dalam satu jam. Produksi makanan itu berubah pada malam hari menjadi produksi gula untuk dikonsumsi oleh tumbuhan itu sendiri atau disimpan menjadi makanan cadangan dibatang atau di buahnya.
Dedaunan juga mengeluarkan oksigen ke udara untuk keperluan manusia dan hewan bernapas. Setelah matahari terbenam, dedaunan sebaliknya mengeluar karbon dioksida dan menghirup oksigen dari udara. 

Apabila kita telusuri dari segi keislaman tentang klorofil di dalam firman Allah surat al-An’am ayat 99, 

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya: “Dialah yang merupakan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematanganya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang beriman.”
Ayat diatas menunjukan zat hijau daun dalam tumbuhan (klorofil) dapat mengeluarkan biji-bijian, buah, dan hasil-hasil lainnya. Material hijau itu juga mampu mengubah tanah yang tandus menjadi “hidup” kembali. Dan karena itulah material yang semula tak hidup dapat berubah menjadi material yang berguna bagi para makhluk hidup lainnya.

Dari proses fotosintesis, tumbuhan dapat memproduksi makanan dari berbagai ragam bahan dan bahkan bisa menyimpannya di beberapa tempat, seperti pada buah yang ada di dahan pohon. Misalnya buah jeruk dan apel, atau pada buah dalam bentuk tandan seperti pisang dan kurma, atau pada buah yang ada ditumbuhan menjalar seperti semangka. Maka dari itu, banyak manfaat yang dapat kita ambil dari tumbuhan. Sehingga penting bagi kita untuk merawat dan tidak merusak tumbuhan yang ada disekitar kita.

Rahmadhini Istiqomah Al-Wahdah. Alumni 2014
Sumber: Sains dalam Al-Quran (Dr. Nadiyah Thayyarah)





Sekulerisme & Materialisme Mengeksploitasi Nilai-nilai Ilmu Pengetahuan



Khazanah ilmu pengetahuan selalu berkambang dari masa kemasa. Sejak diciptakannya manusia pertama yang menghuni bumi sampai detik ini. Kemajuan demi kemajuan terus berkembang amat luas. Pengetahuan orang-orang dahulu tentang gejala angin, hujan dan salju dapat diperoleh dengan dugaan dan apa yang dapat mereka lihat, yang tidak pernah di bangun atas dasar-dasar ilmiah. Para kapten laut dan petani, keduanya mamapu menangkap tanda-tanda dan isyatrat-isyarat untuk peramalan angin dan hujan meski sebenarnya mereka tidak benar-benar memahami gejala tersebut. Demikian hal tersebut berlangsung beribu-ribu tahun, sampai secara bertahap segala sesuatu yang penting dapat ditemukan dan diciptakan. Sampai pada abad ke 20 seorang ilmuan Norwegia Byerkness, berhasil menemukan hukum-hukum umum tentang pembentukan atau pergerakan awan, terjadinya badai salju serta hujan di segala tempat, sampai ilmu pengetahuan mencapai batas yang amat luas.

Dengan demikian berbagai bidang keilmuan mulai di temukan dan kelompokan sesignifikan mungkin. Meteorologi, astronomi, fisika, kimia antropologi, filologi dan lain sebagainya kesemuannya adalah hasil pemikiran yang terus menerus beregenerasi membuat eksistentsitas yang mencengangkan.

Sejak awal Islam telah berdiri digarda paling depan mengawal umat untuk menimba ilmu pengetahuan seluas dan sebanyak mungkin. Terlihat dari wahyu pertama yang Allah SWT turunkan yakni surah al-Alaq : 1-5

Semua ulama sepakat bahwa ayat-ayat tersebut merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Secara garis besar kandungan kelima ayat ini tertuju pada “pentingnya menuntut ilmu”. Kata “iqra” pada ayat pertama berasal dari kata “Qara-a” yang berarti “menghimpun”, “membaca” dll. Dan maksud dari membaca dalam konteks ini para ‘ulama tafsir banyak berpendapat bahwa, bukan hanya membaca secara konteks yang tertulis namun juga membaca konteks yang berupa fenomena yang sering di sebut al-ayat al-qauniyyah. Sebab itu lah di dalam sejumlah kamus, kata ini banyak menyimpan arti diantaranya, “membaca”, “menelaah”, “mendalami”, “meneliti”, dan lain sebagainya, yang mengarah pada arti menghimpun. Ayat Al-Qur’an pun begitu banyak menyinggung mengenai berbagai fenomena alam yang menyertai kelangsungan hidup manusia. Ini menunjukan ayat tersebut memberi pemahaman kepada kita untuk senantiasa belajar dan menganalisa segala fenomena yang terjadi di sekitar kita. Dan belum lagi banyak ayat lain dan hadits nabi  yang menggaris bawahi arti penting ilmu dalam kehidupan.

Sedangkan konteks budaya non Islam yang berkembang di barat mulai menggerogoti eksistensitas ilmu pengetahuan itu sendiri. Kelahiran filsafat Yunani sebagai contoh dasar, melahirkan para pemikir yang tak hanya menihilkan nilai-nilai ketuhanan namun juga menihilkan nilai moral. Mereka berkutat pada pertanyaan seputar nilai-nilai ketuhan namun tak kunjung berhujung dan akhirnya menuhankan diri mereka sendiri. Di dunia barat dewasa ini pun kejadian serupa terulang kembali. Pada umumnya manusia barat modern memiliki pandangan hidup sekuler dan matrealis karena mereka di bentuk oleh akar-akar peradaban Yunani dan Romawi itu sendiri. 

Di samping itu peradaban modern di barat juga dibangun atas landasan kebencian dan dendam kepada pihak gereja yang sangat kejam kepada para ilmuan dan kaum intelek yang memperjuangkan pembaharuan dengan membunuh dam membakar mereka hidup-hidup. Akibatnya mereka membenci kepercayaan, kebudayaan ilmu dan moral para tokoh gereja. Pada mulanya mereka hanya memusuhi agama Kristen tetapi kemudian mereka memusuhi semua agama. Akibat selanjutnya, mereka memutuskan ajaran-ajaran gereja yang mengungkung dan membelenggu mereka. Maka lahirlah peradaban Kristen yang sekuler dan matrealis. Pemberontakan terhadap kebebasan hidup dan kemajuan ilmu pengetahuan yang tak dapat dicapai jika terus menerus dikungkung oleh nilai keagamaan dan ketuhanan. Kebebasan adalah hal yang mutlak dimiliki manusia seutuhnya. 

Inilah benih-benih sekularisme yang berhujung pada sikap materialistis yang hanya mementingkan keuntungan pribadi secara individual. Segala sesuatu yang ia kerjakan hanya untuk memenuhi pundi pundi kesejahteraan masing-masing. Sikap apatis mulai menjangkiti moral mereka. Tak memperdulikan mana cara yang benar dan mana cara yang salah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hal ini yang sejak lama sudah menyeruak masuk menjangkiti umat muslim dewasa ini. Padahal seluruh keyakinan yang demikian itulah yang  malah merusak hakikat hidup bagi manusia. Semuanya hidup dengan hukum rimba, siapa yang kuat ia yang dapat bertahan. Konflik antar golongan, ras dan lain lain mulai terajut menyelimuti dunia yang bersandar pada sekulerisme dan materialisme. Perkembanga ilmu bergeser dari makna intinya, yang tadinya adalah langkah mempermudah kelangsungan hidup manusia kemudian malah menjadi bumerang untuk manusia sendiri.

Oleh sebab itu lah kacamata Islam mengajarkan, selain dengan membaca, dalam ayat ke empat surah al-Alaq itu Allah memberikan pelajaran bagi kita hendaknya kata “Iqra” di rangkai dengan kata “ bismi rabbika”. Karena mengkaitkan membaca dengan menyebut nama Allah berarti melandasi semangat keilmuan hanya kepada Allah swt. pengakitan seperti ini memiliki arti yang sangat penting. Sebab, bukan rahasia bahwa selain wajah nya yang menawan, ilmu pengetahuan juga memiliki sisi wajah yang mengerikan. Munculnya tekhnologi berupa senjata api, amunisi, bahan nuklir hingga pemusnah masal maupun rekayasa ilmiah lainnya yang membahayakan ekosistem dan kelangsungan hidup manusia tidak bisa dilepaskan sama sekali dari perkembangan ilmu pengetahuan. 

Dalam konteks semacam ini penguasaan atas ilmu sangat penting untuk kita “umat muslim” miliki karena tanpa bekal pemahaman yang cukup atas masalah yang ada, kita hanya akan menjadi kawanan domba yang bengong melihat pusaran wacana yang berkembang dan kemudian terhanyut mengikuti arus yang ada. Oleh sebab itu akhirnya kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa apabila kita memahami al-Qur’an maka kita telah membantu mewujudkan proyak besar Islam. Banguan besar keagungan umat muslim akan runtuh apabila kita berhenti melaksanakan perintah kitab samawi ini dalam praktek kehidupan. 
Wallahu’alam.

Penida Nur Apriani. Alumni 2014

Kerancuan Perspektif Gender



Budaya domestik dan wanita adalah dua ikatan yang sulit dipisahkan karena sudah sejak dahulu wanita memegang peranan besar diranah ini. Pekerjaan rumah tangga adalah hal utama yang hanya dapat sempurna jika ditangani oleh kaum wanita. Karena memang Allah menciptakan kaum wanita dengan porsinya tersendiri dan menciptakan kaum lelaki dengan takaran yang tersendiri pula. Oleh karena itu terkadang tidak semua pekerjaan wanita dapat di kerjakan oleh seorang pria dan begitupun sebaliknya. Karena Allah telah menciptakan dua makhluk ini secara unik untuk saling bahu membahu menciptakan tatanan hidup bagi kelangsungan peradaban dunia. Maka dari itu jelaslah sudah peranan setiap manusia dimuka bumi ini. Islam sebagai kacamata muslim memberikan kebebasan kepada manusia baik laki-laki maupun pria dalam perannya di ruang domestik maupun publik.

Dewasa ini seiring perkembangan zaman menuju arah modernisasi, manusia pun turut memperbaharui dirinya agar tetap fleksibel menghadapi karakteristik masyarakat modren. Meskipun modernisasi tidak sama dengan westrenisasi namun tak dapat dipungkiri modernisasi telah mendorong kaum wanita untuk melakukan perubahan. Mereka pun berusaha membentuk karakter masyarakat modern dalam dirinya. Maka lahirlah sosok-sosok wanita modern. Para wanita modern mengaktualisasikan dirinya dengan berkarier diluar rumah. Mereka ingin mencapai kemandirian secara finansial agar tidak lagi dianggap sebagai makhluk yang lemah karena selalu bergantung kepada kaum pria. Oleh karen itu wanita modern wanita yang berkiprah disektor domestik adalah sosok wanita yang lemah dan tak berdaya.

Pemberdayaan wanita dalam segala bidang gencar dilakukan, banyak kelompok yang muncul kepermukaan membawa gagasan keadlilan yang mereka sebut dengan kesetaraan gender yakni kaum yang fenomenal dengan sebutan feminisme. Tujuan mereka tak lain ialah untuk menunjukan kiprah wanita yang tak hanya terbatas pada ruang domestik saja, mereka menunjukan bahwa wanita punya peran yang signifikan dalam berbagai bidang. Kehadiran sederet nama wanita yang turut memberi konstribusi besar bagi negeri pun tak dapat dielakkan dari kancah dunia. Mereka ikut andil dalam berbagai bidang publik. Dengan keadaan ini kebanyakan wanita tentunya turut membantu meringankan beban rumah tangga yang biasa dipikul sediri oleh suaminya. Tak jarang penghasilan yang lebih tinggi di dominasi oleh para isteri ketimbang suaminya. Bahkan bekerja bagi seorang wanita kini seolah menjadi kewajiban yang benar-benar ia persiapkan dari sebelum menikah. 

Dengan cara ini, mereka ingin mengakui keeksistensianya sebagai makhluk yang sejajar dengan kaum pria. Dengan bekerja, mereka ingin membuktikan bahwa wanita adalah sosok yang mandiri dan bisa produktif.

Paradigma itulah yang kemudian dijadikan standar dalam menilai prestasi wanita modren. Mereka yang berprestasi bukanlah mereka yang memiliki banyak keturunan. Bukan pula sosok wanita yang dengan sepenuh hati mendampingi dan mengarahkan tumbuh kembang buah hatinya. Bukanlah mereka yang dengan ikhlas menunaikan tanggung jawab sebagai isteri sekaligus ibu rumah tangga. Melainkan sosok-sosok wanita yang mampu mengais lembar-lembar rupiah dengan keringatnya sendiri.

Wanita yang hanya berkutat disektor domestik dipandang oleh mereka dengan stigma negatif. Ia di anggap sosok yang tidak produktif, terpenjara dan terisolasi karena pekerjaannya hanya berkutat di dalam rumah saja. Bahkan mereka acap kali di sejajarkan dengan pembantu yang kemudian mendorong posisi ibu rumah tangga tak lagi diminati. Bahkan dinilai bukan lagi sebuah profesi kerena tidak mampu menghasilkan materi.

Gerakan kaum feminis pada abad ke-20 terinspirasi dari buku berjudul The Feminine Mystiquue (1963) karya Betty Freidan. Dalam bukunya Freidan mengungkapkan bahwa peran wanita disektor domestik yakni sebagai ibu rumah tangga telah menjadikan penyebab utama tidak berkembangnya kepribadian wanita. Pemikiran ini akhirnya memunculkan prespektif negative terhadap institusi pernikahan. Sebab, konsekuensi pernikahan adalah memiliki anak dan kehadiran anak di anggap sebagai beban.

Olehkarena itu para aktivis feminis merayu kaum wanita agar membebaskan dirinya dari kewajiban rumah tangga. Akibatnya, munculah gerakan propokatif yang menyebarkan kebencian kepada kaum pria. Kaum pria dianggap telah melakukan penindasan terhadap kaum wanita dan mereka adalah sosok yang takut disaingi oleh kaum wanita. Gerakan ini kemudian merambah ke seluruh negara-negara barat dan seluruh penjuru dunia.

Perjuangan kesetaraan gender ini juga merambah hingga ke indonesia dengan sebutan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG). Bahkan isu ini telah dibuatkan rancangan undang-undangnya pada awal 2012. Dan ternyata kemunculan RUU KKG ini merujuk pada Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women (CEDAW). Millenium Developments Goals (MDGs), dan Beijing Platfrom for Action (BPFA).

Alhasil, RUU tersebut sejalan denga perjuangan kaum Feminis. Yakni menyeru kepada kaum wanita untuk membebaskan dirinya dari tanggungjawab disektor domestik dan selanjutnya berbondong-bondong memenuhi sektor publik sebagaiman kaum pria. Itulah hakikat kesetaraan dan keadilan gender yang di perjuangkan kaum feminis selama ini.

Sudah sejak berabad silam Islam datang untuk memuliakan wanita. Dengan gamblangnya al-Qur’an menjelaskan bahwa kedudukan antara pria dan wanita dalam pandangan Allah itu sama. Hanya ketaqwaan lah yang menjadi tolak ukurnya. Islam tak melarang wanita untuk bebas bergerak mengembangkan potensi dirinya. Bahkan pada zaman Rasulullah SAW di kisahkan ada sekelompok wanita yang ingin sekali mengadakan kajian rutin setiap pekan untuk membahas persoalan fikih seputar wanita. Dan rasulullah pun menyanggupi dan kajian rutin itu Rasul serahkan kepada istrinya yang terkenal kepandaiannya yakni sayyidatina Aisyah RA. Dan terbukti sayyidatina Aisyah berada sejajar dalam hal keilmuan dengan para periwayat hadits Rasulullah. Pada masa Rasulullah melangsungkan perang dan kehadiran kaum wanita pun tak dapat dipandang sebelah mata. Para kaum wanita saat itu turut andil dalam masalah pengobatan tentara yang terluka. Salah satu yang terkenal ialah Rufaida an-Nadhiroh seorang perawat yang ahli di bidangnya. Dan banyak lagi peranan wanita dalam khazanah Islam yang tak terhitung jumlahnya. Yang mengagumkan dari sosok teladan tersebut mereka tetap pada kodratnya sebagai perempuan. Tak mengabaikan tugasnya sebagai seorang isteri dan ibu bagi anak-anaknya. Justru lahir dari rahim-rahim mereka anak-anak yang cerdas lagi tangguh. Mereka tak menganbil alih posisi suami sebagai kepala rumah tangga kendati kedudukan dan kecerdasan mereka melebihi suaminya. Inilah yang tak terpahami oleh budaya di luar kacamata islam.

Sebenarnya perbincangan seputar wanita tidak terjadi saat ini saja, melaikan telah berlangsung sejak 18 abad lalu. Di Indonsia gerakan emansipasi yang dipelopori oleh R.A Kartini, berhasil mengembalikan hak asasi wanita dalam bidang pendidikan. Emansipasi yang di perjuangkan kartini bukanlah kesetaraan di dalam berbagai hal antar kaum wanita dengan kaum pria. Melainkan justru mengembalikan hak-hak wanita itu sendiri yang telah terpasung oleh belenggu adat dan kungkungan tradisi. Menurut kartini, pendidikan sangat penting bagi kaum wanita kerena merekalah yang menanamkan budi pekerti anak. Bahkan dengan jelas ia menegakan bahwa wanita memiliki peran utama sebagai isteri sekaligus pendidik pertama bagi para generasi baru. Disinilah kaum wanita seyogyanya bercermin. Bukan berkiblat pada asumsi yang keluar dari norma ajaran Islam. 
Wallahu ‘alam

Penida Nur Apriani. Alumni 2014

KEDOK PLURALISME ATAS NAMA TOLERANSI



Pada 29 Juli 2005 , MUI telah menetapkan fatwa, bahwa sekularisme, liberalisme, dan pluralisme agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran Islam dan haram bagi umat Islam memeluknya. MUI sendiri mendefinisikan Pluralisme Agama (PA) sebagai “suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama, dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar, sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan disurga.”

Definisi MUI itulah yang kemudian dikritik beberapa pemeluk dan penyebar paham pluralis dan liberalisme. Direktur International Centre for Islam and Pluralism, Syafi'i Awar menilai, fatwa-fatwa MUI itu adalah sebuah kemunduran yang luar biasa. Bahkan dedengkot JIL (Jaringan Islam Liberal) Ulil Absar Abdalla mencela fatwa MUI sebagai kekonyolan dan ketololan. 

Tokoh-tokoh pemuja pliuralisme agama diantaranya ialah, Dr. J. Verkuil yang pernah menulis buku berjudul "Samakah Semua Agama?” menceritakan sebuah hikayat Nathan der Weise (Nathan yang bijaksana). Nathan adalah seorang Yahudi yang ditanya oleh Sultan Saladin tentang agama manakah yang terbaik, apakah Islam, Yahudi atau Nasrani. Lalu dijawab Nathan, semua agama itu intinya sama saja. Perlu diketahui, hikayat Nathan itu ditulis oleh Lessing (1729-1781), seorang Kristen yang mempercayai bahwa intisari agama Kristen adalah Tuhan, kebajikan, dan kehidupan kekal. Intisari itu, menurutnya, juga terdapat pada Islam, Yahudi dan agama lainnya.

Dalam Konferensi Parlemen Agama-agama di Chicago tahun 1893, diserukan bahwa tembok pemisah antara berbagai agama di dunia ini sudah runtuh. Konferensi itu akhirnya menyerukan persamaan antara Kong Hu Tsu, Budha, Islam dan agama-agama lain. Mereka juga berkesimpulan bahwa berita yang disampaikan oleh para nabi itu sama saja.

Penganut relativisme dengan polos berpendapat bahwa semua agama sama benarnya (every religion is as true and equally valid as every other). Kebenaran bukan monopoli satu agama tertentu. Tidak boleh pemeluk suatu agama menyalahkan atau menganggap sesat penganut agama lain.
Namun, kaum pluralis tidak sekedar mengakui keberadaan berbagai agama. Lebih dari itu, mereka menganggap semua agama mewakili kebenaran yang sama, meskipun ‘porsinya’ tidak sama. Semuanya menjanjikan keselamatan dan kebahagiaan, walaupun ‘resepnya’ berbeda-beda. Terdapat banyak jalan menuju Tuhan. Semuanya dapat diterima, tidak ada satupun yang buntu atau menyesatkan. All religions are equally effective means to salvation, liberation, and happiness, menurut paham ini.

Cukup membingungkan apabila kita lihat bagaimana sikap para pengususung pluralisme, karena jika kita lihat agama Kristen sendiri sebagai contoh, pihak Katholik yang enggan di samakan dengan Protestan sungguh telah menjadi celah besar dari paham sesat yang mereka usung.
Frans Magnis Suseno seorang tokoh kristen telah menolak keras Pluralisme Agama. Paham-paham Pluralisme Agama, menurutnya, jelas-jelas ditolak oleh Gereja Katolik. Pada tahun 2001, Vatikan menerbitkan penjelasan "Dominus Jesus". Penjelasan ini, selain menolak paham Pluralisme Agama, juga menegaskan kembali bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya pengantar keselamatan ilahi dan tidak ada orang yang bisa ke Bapa selain melalui Yesus. Di kalangan Katolik sendiri, Dominus Jesus menimbulkan reaksi keras. "Toleransi tidak menuntut agar kita semua menjadi sama. Toleransi.yang sebenarnya adalah menerima orang lain, kelompok lain, keberadaan agama lain, dengan baik, mengakui dan menghormati keberadaan mereka dalam keberlainan mereka! Toleransi justru bukan asimilasi, melainkan menghormati penuh identitas masing-masing yang tidak sama," ujar Frans Magnis Suseno.

Orang Katholik tidak mau disamakan dengan orang Kristen Protestan, mereka beribadah di gereja masing-masing. Bahkan orang Katholik menyebut dirinya “Katholik” saja tanpa embel-embel Kristen, berbeda dengan “Kristen Protestan” yang masih menempelkan Kristen sebelum sekte Protestannya. Orang Katholik tidak dibenarkan menikah dengan Kristen Protestan meski sama-sama bertuhankan Yesus. Apalagi dengan agama lain. Di dalam Kristen terdapat ratusan bahkan ribuan sekte yang masing-masing punya gereja sendiri. Jemaat Gereja Bethel tidak beribadah di gereja Nehemia, begitu seterusnya. Bahkan pernikahan pun demikian, sebisa mungkin terjadi di antara jemaat satu gereja.

Toleransi, seperti yang di singgung Magnis di atas masih saja di kaburkan maknanya ke jalan pembenaran semua agama. Di indonesia sendiri pluralisme ini banyak diterima karena secara sepintas menawarkan kedamaian di tengah-tengah kekisruhan umat beragama. ia tampil dengan mengatas namakan toleransi. Dan menganggap orang yang tidak plural maka ia tidak toleransi.

Toleransi antar ummat beragama memang harus dijalankan, karena Allah SWT berfirman bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (Al Baqoroh:256). Tapi itu tak berarti semua agama adalah benar. Yang betul adalah, setiap agama benar menurut keyakinan masing-masing pemeluknya. Dalam surat Al Kafiruun dikatakan “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”
Seorang Muslim yang memahami ajaran agamanya tentu mengetahui bahwa padanya selalu dituntut keseimbangan dan kewajaran dalam ber-aqidah, beribadah dan ber-mu’amalah antar sesama manusia.

Seorang Muslim diperintahkan berjihad, tapi juga diperintahkan menebarkan kedamaian. Saling menghormati dan toleransi kepada pemeluk agama lain diharuskan, namun dakwah kepada mereka juga diwajibkan. Minoritas non-Muslim (ahli dzimmah) yang ‘lurus’ wajib dilindungi, namun mereka yang berkhianat dan memusuhi Islam dan Umat Islam harus diperangi. Demikianlah rule of the game-nya, sehingga peaceful coexistence dapat terwujud. 
"…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmut-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu…" (Al Maidah 3).

Penida Nur Apriani. Alumni PPMA 2014

Daftar Kitab Rujukan Santri Al-Azhar, Kairo, Mesir


جدول-المناهج-الشرعية-فى-الأزهر-الشريف

Silahkan buka link PDF dibawah ini :

Basic English Course (BEC)


Pendiri   : M. Kalend.O
Direktur : M. Kalend.O
Berdiri   : Pare, 15 Juni 1977
SK           : Depdikbud No. 443 / 104.21.08 / 1 / 1992
Nilek       : 05109.1.0001
Alamat   : Jl. Anyelir No. 8 RT/RW 02/XII Singgahan - Pelem - Kediri, PO BOX 146 Pare
Program : Lama belajar selama 6 bulan

PROGRAM BELAJAR

1. BASIC TRAINING CLASS ( BTC )
  • Program awal di BEC
  • Pada program ini berorentasi pada pemahaman dasar speaking / basic speaking
  • Lama belajar selama satu bulan
  • Materi yang dipelajari menitikberatkan pada pemabahasan 16 tenses
  • Evaluasi belajar melalui tiga hal , ujian harian ,ujian akhir tulis , setiap jum’at ujian lisan
  • Pada minggu pertama selama satu bulan setiap siswa baru wajib mengikuti program tutorial
  • Tutorial program menitik beratkan dasar – dasar penyusunan kalimat dalam speaking.
  • Tutorial dibimbing oleh peserta program MS
  • Masuk kelas selama lima hari dalam seminggu setiap senin s.d. jum’at
  • Setelah mengikuti program belajar di kelas mereka harus mengikuti program study club
  • Setiap malamnya selama seminggu dua kali mereka wajib mengiukuti program nighly speaking.
2. CANDIDATE OF TRAINING CLASS ( CTC )
  • Program lanjutan dari BTC dan persiapan menuju program TC
  • Lama belajar di CTC selama dua bulan
  • Pada program CTC siswa dituntut untuk menghafal New Concept English book unit 1-15.
  • Pada program ini materi yang ditekankan pada siswa bisa memahami kalimat pasif / Passive Voice dan kalimat langsung / tidak langsung ( Direct Indirect )
  • Masuk belajar sama dengan BTC setiap senin s.d. jum’at.
  • Setiap hari jum’at peserta kursus wajib mengikuti program meeting dan ujian lisan.
  • Setelah selesai program kelas peserta kursus wajib mengikuti program study club dan nightly speaking.
  • Pengajar menyampaikan materi di kelas dengan dua bahasa , bahasa Inggris dan Indonesia
  • Prosentase penyampaian materi 50% bahasa Inggris dan 50% bahasa Indonesia.
  • Setiap senin dan kamis , peserta kursus wajib menghafal dan membuat percakapan dari buku New Concept English.
  • Akhir program CTC terdapat program Closing Meeting , Final New Concept dan Final Written Exam.
3. TRAINING CLASS ( TC )
  • Merupakan program akhir yang ditempuh selama tiga bulan
  • Program ini menitik beratkan pada speaking , grammar , writing dan listening
  • Penyampaian materi di kelas 100% berbahasa Inggris.
  • Dalam keseharian baik dalam dan luar kelas peserta kursus wajib berbahasa Inggris 100%.
  • Masuk belajar selama enam kali dalam seminggu ( senin – sabtu )
  • Program menghafal dan membuat percakapan dalam buku New Concept English tetap ada.
  • Meeting program dilaksanakan dua kali seminggu pada bulan pertama , dan pada bulan kedua setiap sabtu pagi.Ditempuh untuk menentukan kelulusan.
  • Pada akhir bulan ketiga diadakan ujian akhir bertemu dan praktek dengan orang asing di Candi Borobudur.
  • Akhir program akan diadakan Farewell Party / Perpisahan dan Heart to Heart / sharing

    MASA / WAKTU PENDAFTARAN

    Pendaftaran Penerimaan Murid Baru (PPMB) BEC dibuka selama empat kali dalam satu tahun, yakni masing-masing pada bulan Pebruari, Mei, Agustus, Desember.

    Keterangan PPMB Pebruari:

    1. Periode PPMB Pebruari pengambilan formulir pendaftaran mulai dibuka pada 5 Desember (tidak boleh diwakilkan).
    2. Pengisian formulir dan proses kelengkapan syarat administratif serentak dilaksanakan pada tanggal 1 Pebruari (tidak boleh diwakilkan).
    Keterangan PPMB Mei:
    1. Periode PPMB Mei pengambilan formulir pendaftaran mulai dibuka pada 5 Maret (tidak boleh diwakilkan).
    2. Pengisian formulir dan proses kelengkapan syarat administratif serentak dilaksanakan pada tanggal 1 Mei (tidak boleh diwakilkan).
    Keterangan PPMB Agustus:
    1. Periode PPMB Agustus pengambilan formulir pendaftaran mulai dibuka pada 5 Juli (tidak boleh diwakilkan).
    2. Pengisian formulir dan proses kelengkapan syarat administratif serentak dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus (tidak boleh diwakilkan).
    Keterangan PPMB Nopember:
    1. Periode PPMB Nopember pengambilan formulir pendaftaran mulai dibuka pada 5 September (tidak boleh diwakilkan).
    2. Pengisian formulir dan proses kelengkapan syarat administratif serentak dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember (tidak boleh diwakilkan).
    Catatan: Pendaftaran Penerimaan Murid Baru (PPMB) pada tanggal dan bulan tersebut di atas, dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 – pukul 18.00 dan hari Minggu tetap buka.

    TATA CARA PENDAFTARAN:

    1. Dapatkan Nomor Kartu Pendaftaran (NKP) dari Panitia Penerimaan Murid Baru BEC (PPMB-BEC), cukup dengan mencatat data KTP anda di buku PPMB, berikut menyerahkan uang Pendaftaran Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah). Pembayaran tersebut, sudah termasuk SPP Bulan pertama, sedangkan SPP perbulan Rp. 200.000,- (Dua Ratus Ribu Rupiah).
    2. Kartu tersebut di atas harus dibawa ke BEC pada waktu pengisian Formulir dan Pemilihan kelas yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya jam 7.00 WIB tanggal 1 pada tahun berlaku.
    3. Ketika anda hadir di BEC pada waktu tersebut, anda harus menduduki kursi yang nomernya sesuai dengan Nomer Kartu Pendaftaran Anda.
    Selain dari Kartu tersebut, anda harus membawa persyaratan :
    • Foto Kopi KTP/KK/ SIM sebanyak 1 lembar.
    • Foto Kopi Ijazah Pendidikan Terakhir sebanyak 1 lembar.
    • Pas Foto Ukuran 3X4 berwarna sebanyak 3 lembar.
    Ingat! Anda akan di nyatakan gagal mendaftar masuk BEC apabila:
    • Kartu Pendaftaran anda hilang sebelum pengisian formulir dan pemilihan Kelas pada tanggal yang telah ditentukan.
    • Anda terlambat datang dari waktu yang sudah ditentukan di atas dan uang anda tidak bisa dikembalikan atau dianggap hangus.
    CATATAN:
    Pendaftaran atau Pengambilan Nomor Kartu Pendaftaran tidak dapat diwakilkan. Pengisian Formulir dan Pemilihan Kelas pada tanggal 1 pada masing-masing bulan pendaftaran (tersebut di atas) tidak boleh diwakilkan!

    TEKNIS PELAKSANAAN DAFTAR ULANG (PENGISIAN FORMULIR DAN PEMILIHAN KELAS)

    1. Dapatkan Kartu Calling Number (CN) dari petugasnya!
    2. Masuk ke ruang pendaftaran :
    3. Pilih kelas apa yang akan anda masuki!
    4. Setelah itu serahkan kartu CN dan semua persyaratan kapada petugas.
    5. Setelah itu mengisi formulir, Kartu CN akan diganti dengan ‘Kartu Meeting Card’ oleh petugas.
    6. Selesai, selamat jalan. Semoga jumpa lagi pada acara ‘Perkenalan dan Pengarahan’.
    INGAT: Ketika hadir pada acara tersebut bawalah Kartu Meeting Card sebagai bukti bahwa anda sudah mendaftar.

    JADWAL KURSUS

    Grammar & Atructure

    • Pukul 06.30 s.d. 08.00 untuk kelas A dan F
    • Pukul 08.00 s.d. 09.30 untuk kelas B dan G
    • Pukul 10.00 s.d. 11.30 untuk kelas C dan H
    • Pukul 13.30 s.d. 15.00 untuk kelas D dan I
    • Pukul 15.30 sd. 16.30 untuk kelas E dan J

    English In Use

    • Pukul 08.00 s.d. 09.00 untuk kelas A dan F
    • Pukul 10.00 s.d. 11.00 untuk kelas B dan G
    • Pukul 06.30 s.d. 07.30 untuk kelas C dan H
    • Pukul 15.30 s.d. 16.30 untuk kelas D dan I
    • Pukul 13.30 sd. 15.00 untuk kelas E dan J

      TATA TERTIB

      BAGI SISWA PUTRI

      • Bagi muslimat diwajibkan berjilbab.
      • Bagi non muslimat tidak berjilbab tetapi berbaju lengan panjang, dan bagian bawah juga panjang.
      • Baju harus diluar rok/celana panjang.
      • Tidak boleh berpakaian serba ketat atau transparan.
      • Tidak boleh memakai sandal atau sepatu sandal pada setiap kegiatan formal.

      BAGI SISWA PUTRA

      • Tidak boleh berambut panjang/gondrong.
      • Tidak boleh pakai anting-anting dan kalung.
      • Tidak boleh memakai kaos tanpa kerah.
      • Baju harus dimasukkan celana.
      • Tidak boleh memakai sandal atau sandal sepatu pada setiap acara formal.

      Sumber : http://www.kampunginggris.co.id/2011/05/bec-basic-english-course.html